kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Alasan Kenapa Menabung Saja Tidak Cukup


Senin, 14 Oktober 2019 / 16:25 WIB
Alasan Kenapa Menabung Saja Tidak Cukup
ILUSTRASI.

Reporter: Adv Team | Editor: Indah Sulistyorini

Kebiasaan menabung sudah ditanamkan sejak kecil di keluarga dan di sekolah. Menabung selain mengajarkan pentingnya mengatur keuangan, juga melatih kemampuan pribadi untuk menahan diri dan berpikir jangka panjang demi masa depan.

Namun, tahukah kamu kalau menabung saja tidak cukup untuk masa depanmu? Bahkan, nilai uang kamu cenderung menyusut tiap tahunnya apabila sepenuhnya ditabung. Padahal dari kecil, kita selalu diajarkan pentingnya menabung. Lalu, apa sih yang menyebabkan tabungan kamu nilainya terus berkurang?

Alasan Mengapa Tidak Cukup Jika Hanya dengan Menabung

  1. Pengaruh Inflasi

Inflasi adalah salah satu penyebab utama mengapa tidak cukup jika kita hanya dengan menabung saja. Dengan adanya inflasi, harga meningkat dan nilai mata uang menjadi turun. Inflasi dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari meningkatnya kebutuhan, meningkatnya harga bahan pokok, hingga banyaknya peredaran mata uang di suatu negara.

Sebagai contoh, tabungan di lembaga keuangan konvensionalmemiliki bunga rata-rata 1% per tahun. Padahal inflasi di Indonesia rata-rata per tahun mencapai 5% per tahun. Dari perbandingan tingkat bunga tabungan yang lebih rendah dari tingkat inflasi, nilai tabungan kamu akan tergerus terus tiap tahunnya.

  1. Kenaikan Gaji Tidak Sebanding dengan Kenaikan Harga

Rendahnya bunga bank tidak dapat didukung oleh tingkat kenaikan gaji setiap tahunnya. Itulah hasil survey Kelly Services di tahun 2016. Tingkat kenaikan gaji sendiri per tahunnya hanya 7%-10% per tahun, tidak sebanding dengan kenaikan harga barang dan jasa per tahunnya.

Sebagai contoh konkret, kenaikan dari harga properti di Tangerang Selatan mencapai 15% per tahun artinya jika kamu membeli sebuah properti di tahun 2019 senilai Rp500 juta, maka di tahun 2029 harga tersebut bisa melonjak hingga Rp1,7 miliar; hampir 4 kali lipat. Inilah mengapa banyak yang menilai bahwa milenial akan kesulitan memiliki rumah di masa depan jika mereka hanya mengandalkan gaji dan tabungan dimiliki.

  1. Kesenjangan Ekonomi

Setiap negara tentu terdapat kesenjangan ekonomi. Negara Indonesia sendiri memiliki kesenjangan ekonomi yang terbilang cukup tinggi, menyebabkan pertumbuhan ekonomi tidak dapat dinikmati seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan banyak masyarakat kelas menengah hanya menabung saja dan tidak melakukan menyalurkan uangnya di beberapa instrumen investasi lainnya. Sedangkan, masyarakat kelas atas sudah mulai mengembangkan dana di instrumen investasi lain yang dapat menjanjikan imbal hasil lebih besar dibandingkan hanya dengan menabung.

Perbedaan yang mencolok antara masyarakat menengah yang terus kehilangan nilai uang karena inflasi, dan masyarakat kelas atas yang sudah fasih mengembangkan uangnya, semakin memperpanjang kesenjangan ekonomi di Indonesia.

Menabung dan investasi sama-sama penting

Menabung itu perlu tetapi menabung saja tidak cukup. Dana yang kamu miliki harus dialokasikan untuk investasi demi mempersiapkan kebutuhan masa depan dan melawan penyusutan nilai mata uang .

Sayangnya, cenderung rakyat Indonesia lebih memilih untuk hanya menabung daripada menyisihkan uangnya untuk memulai investasi. Hal ini karena banyak yang beranggapan bahwa melakukan investasi memerlukan dana yang tidak sedikit. Padahal investasi merupakan kebiasaan penting yang harus dimulai, demi mempersiapkan masa depan yang lebih baik.

Apabila kamu belum pernah mencoba investasi, beberapa tips di bawah ini bisa jadi acuan kamu sebelum memulai investasi awalmu.

3 Tips Untuk Mendapatkan Investasi yang Cocok Untuk Pemula

  • Cari instrumen investasi dengan modal awal relatif kecil

Banyak yang ingin memulai investasi, namun terus mengurungkan niat karena takut akan modal awal investasi yang besar, padahal ada tipe investasi modal kecil yang bisa kamu mulai dengan nominal rendah.

Dengan investasi dalam nominal kecil, misalkan dari Rp 100 ribu saja, kamu yang belum pernah investasi pun tidak perlu takut lagi untuk memulai. Diharapkan, setelah memulai investasi pertamamu, kamu bisa mempelajari lebih lanjut cara kerja investasi dan kamu semakin berani untuk investasi dengan nominal yang lebih besar.

  • Selalu lakukan diversifikasi dalam investasi

“Don’t put all your eggs in one basket” atau jangan letakkan semua dana milikmu ke dalam satu investasi. Pepatah berlaku untuk semua investor, baik pemula maupun berpengalaman.

Banyak yang takut memulai investasi karena risiko investasi yang cenderung lebih besar dari sekedar menabung. Namun, dengan melakukan diversifikasi, risiko yang ada dalam investasi dapat ditekan.

Maksud dari diversifikasi adalah menyebar pendanaan kamu ke berbagai tipe investasi yang ada. Sehingga apabila salah satu investasi berujung gagal, kamu masih memiliki investasi lain yang masih berjalan.

  • Mulai dengan Investasi Jangka Pendek

Sebagai calon investor yang belum pernah investasi, tentunya punya ketakutan untuk melakukan investasi, karena khawatir ada keperluan dana mendadak. Maka dari itu, disarankan untuk memulai dengan investasi jangka pendek, dengan tenor di bawah 1 tahun. Sehingga sewaktu-waktu memerlukan dana tambahan, kamu tidak perlu khawatir, karena dana yang kamu salurkan untuk investasi dapat ditarik kembali dalam waktu relatif dekat.

Hal ini juga membantu kamu untuk dapat belajar investasi dengan lebih cepat, karena kamu dapat memutar imbal hasil dari pendanaan yang kamu lakukan dengan waktu yang singkat.

Dapatkan Imbal Hasil dari Pendanaan di P2P Lending sebagai bentuk lain Investasi Modal Kecil

Anggapan bahwa melakukan investasi membutuhkan dana besar dalam jangka panjang tidaklah benar, karena jika kamu mencari cara mengembangkan dana dengan modal awal kecil serta jangka waktu relatif singkat, pendanaan P2P Lending bisa jadi salah satu alternatifnya.

Sebagai contoh, di platform P2P lending Akseleran kamu dapat melakukan pendanaan mulai dari Rp100 ribu saja dengan jangka waktu pendanaan mulai dari 1 bulan.

Platform P2P Lending memberikan kamu kesempatan untuk mengembangkan dana dengan memberikan pinjaman kepada Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia. Dari pemberian pinjaman yang kamu lakukan, kamu akan menerima imbal hasil hingga 21% per tahun. Dengan demikian, bukan hanya kamu bisa melawan inflasi, namun kamu juga membantu perekonomian di Indonesia dengan mendukung UKM-UKM tersebut.

Yang terpenting, kamu sebagai calon pemberi pinjaman harus memastikan terlebih dahulu apakah platform tersebut sudah terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga selain mendapatkan keuntungan, keamanan pun juga tetap terjaga.

Kembangkan dana mulai dari Rp 100ribu di P2P Lending Akseleran

Akseleran merupakan salah satu platform P2P Lending yang terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menghubungkan antara peminjam dana dan UKM di Indonesia.

Apabila kamu masih ragu mencoba, Akseleran memberikan dana awal senilai Rp 100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode KONTAN2019. Dengan dana awal ini, kamu bisa belajar mengembangkan dana tanpa harus menggunakan uang sendiri.

Melakukan pendanaan di Akseleran juga sangat aman kok karena lebih dari 99% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan dan diproteksi oleh asuransi, sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada.

Daftar Akseleran dengan unduh aplikasi Akseleran di Google Play atau Apple App Store.

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan bisa juga menghubungi 0811-9300-443 atau untuk pinjaman dana usaha kamu bisa menghubungi 0815-1869-896 atau 0812-8430-0520 atau via email cs@akseleran.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×