Reporter: Sponsored | Editor: Fajar Pahlawan
Manado, Pantai Megamas yang terletak di sekitar Jalan Pierre Tendean Kota Manado nampak lebih ramai dari biasanya. Di tengah hangatnya udara pagi hari, mereka yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL) dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Manado terlihat bergotong royong membersihkan sampah yang ada di sekitar pantai dengan bermodalkan plastik dan alat sederhana lainnya.
“Kegiatan bersih-bersih pantai ini sudah dilakukan sejak lama, bahkan sebelum saya menjadi Kepala Dinas” ujar Yohanis Bernard Waworuntu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Manado saat ditemui di Pantai Megamas.
Kali ini kegiatan dilakukan secara lebih massif bersama Kemenko Bidang Maritim, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Pemerintah Kota Manado dengan menggandeng masyarakat dan komunitas dalam rangka Aksi Nyata Gerakan Indonesia Bersih Provinsi Sulut dalam rangka Bulan Pemantapan Revolusi Mental yang serentak dilakukan di 34 provinsi. Kegiatan dalam bentuk membersihkan pantai-pantai di sekitar Kota Manado memiliki tujuan yang cukup sederhana tetapi sangat berarti yaitu menciptakan kebersihan lingkungan sekaligus menjaga kesehatan warga kota Manado. Dengan demikian, Kota Manado semakin lebih bersih, nyaman, dan juga warganya dapat hidup dengan sehat dan terbebas dari ancaman penyakit yang disebabkan oleh sampah yang dibuang tidak pada tempatnya.
“Kita ingin Manado ini dapat menjadi Kota yang bersih, nyaman, dan warganya dapat hidup dengan sehat, maka dari itu, kita secara rutin bergotongroyong membersihkan pantai sehingga masyarakat semakin sadar akan arti penting dari menjaga kebersihan lingkungan. Tanpa keterlibatan masyarakat, sulit bagi kami untuk mewujudkan Kota Manado yang bersih” papar Yohanis.
Sebelumnya, kegiatan membersihkan pantai secara bergotong royong juga telah dilakukan dengan cara yang lebih unik dan menarik. Pada tanggal 11 Agustus 2018 Wanita Selam Indonesia (WASI) melakukan aksi penyelaman di Pantai Megamas. “Kegiatan ini memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai kegiatan menyelam dengan jumlah penyelam terbanyak yaitu 930 peserta. Tidak hanya menyelam, WASI juga ikut serta membersihkan sampah-sampah plastik yang ada di Pantai Megamas” jelas Yohanis.
Terkait sampah plastik, Yohanis menjelaskan Wali Kota Manado telah mengeluarkan edaran agar dalam setiap kegiatan tidak menyiapkan minuman dan makanan dari kemasan plastik. Langkah ini dapat membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang tidak dapat diurai secara alami.
“Saya sendiri juga tidak lagi mengkonsumsi air mineral yang menggunakan kemasan plastik. Saya sudah menggunakan tumbler sebagai tempat minum dan saya harap hal ini dapat menular kepada masyarakat sehingga mereka juga dapat berkontribusi mengurangi jumlah sampah plastik” ungkap Yohanis.
Upaya mengurangi sampah plastik juga dilakukan di sungai-sungai yang ada di Kota Manado dengan menggunakan kubus apung untuk mengurangi masuknya berbagai sampah yang ada di sungai ke laut. “Kami memiliki banyak kubus apung yang sudah ditempatkan di sungai-sungai yang mengarah ke laut sehingga sampah-sampah yang terbawa aliran sungai dapat tersaring di kubus apung tersebut dan segera diangkut oleh petugas kami” paparnya.
Pemerintah Kota Manado juga gencar melakukan berbagai tindakan preventif agar masyarakat patuh dan tidak membuang sampah sembarangan. “Kita selalu melakukan sosialisasi kepada anak-anak sehingga mereka dapat memiliki karakter yang kuat untuk menjaga kebersihan. Kami juga terus meningkatkan jumlah tempat sampah yang ada di Kota Manado sehingga warga dapat dengan mudah membuang sampah” ujarnya. “Pesan saya hanya satu, janganlah membuang sampah sembarangan. Hal ini sederhana, namun dampaknya luar biasa” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News