kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Duit Rp100 Ribu Sudah Bisa Beli Reksa Dana Mandiri Investasi Obligasi Nasional


Rabu, 21 Agustus 2019 / 10:59 WIB
Duit Rp100 Ribu Sudah Bisa Beli Reksa Dana Mandiri Investasi Obligasi Nasional

Reporter: Sponsored | Editor: Indah Sulistyorini

Jakarta - PT Mandiri Manajemen Investasi meluncurkan Reksa Dana Pendapatan Tetap Rupiah anyar yang mayoritas berinvestasi di Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi US Dollar (INDON), dengan nama Reksa Dana Mandiri Investasi Obligasi  Nasional.

Direktur Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) Endang Astharanti, mengatakan investasi di SUN berdenominasi US Dollar secara langsung biasanya membutuhkan nominal besar minimal USD 200ribu atau sekitar hampir Rp 3 Milyar. Tak heran, cakupan investor menjadi terbatas.

Nah, melalui produk Reksa Dana Mandiri Investasi Obligasi  Nasional, kini investor tidak harus punya duit jumbo jika ingin investasi di SUN berdenominasi US Dollar. Pasalnya investor dapat membeli unit penyertaan Reksa Dana ini hanya dengan nilai minimum pembelian Rp. 100.000,-

Produk Reksa Dana Mandiri Investasi Obligasi  Nasional ini termasuk jenis Reksa Dana Pendapatan Tetap dengan denominasi Rupiah. Produk ini memiliki keunikan strategi yaitu mayoritas berinvestasi pada aset dasar berupa obligasi negara berdenominasi US Dollar (INDON) namun dapat memiliki flesibilitas berinvestasi pada obligasi Rupiah juga.

Dengan strategi tersebut diharapkan produk ini dapat memberikan kinerja yang baik di segala kondisi pasar. Di tengah kondisi pasar yang bearish, Endang menilai aset safe haven seperti emas dan US Dollar banyak menjadi pilihan investor. Di sisi lain, instrumen tersebut juga masih bakal menjanjikan prospek menarik di tengah kondisi pasar yang bullish.

Endang menjelaskan, saat ini imbal hasil Obligasi Pemerintah Indonesia merupakan salah satu yang cukup menarik di dunia. Apalagi Indonesia baru saja mendapatkan kenaikan peringkat 1 (satu) notch di atas investment grade dari S&P menjadi BBB dengan outlook stable yang menggambarkan bahwa Indonesia memiliki prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat. Beberapa lembaga pemeringkat lainnya seperti Moodys dan Fitch juga telah menempatkan Indonesia pada level layak investasi (investment grade).

Direktur Utama Mandiri Investasi, Alvin Pattisahusiwa menambahkan kondisi twin deficit yang dihadapi Indonesia menjadi penyebab tingginya premi risiko untuk memegang instrumen berdenominasi Rupiah. Hal ini tercermin pada selisih yang cukup lebar antara imbal hasil antara SUN berdenominasi Rupiah dan SUN berbasis USD. Tingginya volatilitas nilai tukar ini seringkali membuat investor cenderung memilih berinvestasi pada Obligasi Pemerintah Indonesia dengan denominasi USD untuk meminimalisir risiko pelemahan Rupiah.

“Tentu saja tidak semua investor dapat berinvestasi di SUN berdenominasi USD karena diperlukan nominal investasi yang cukup besar untuk melakukan pembelian,” ujar Alvin.

Karena itu, Mandiri Investasi memberikan solusi kepada para investor yang ingin melakukan hedging dan diversifikasi pada aset yang berbasis Rupiah dengan meluncurkan produk Reksa Dana Obligasi berbasis Rupiah dimana sebagian besar asetnya akan berinvestasi di SUN berdenominasi USD.

Dengan produk ini, kata Alvin, investor diharapkan dapat meraih hasil yang optimal baik di saat USD menguat maupun harga obligasi mengalami penguatan (All-Weather Fund). Reksa Dana Mandiri Investasi Obligasi Nasional ini merupakan Reksa Dana Pendapatan Tetap berdenominasi Rupiah yang memiliki kebijakan investasi 80%-100% di Obligasi dan 0%-20% di Instrumen Pasar Uang.

Alvin menjelaskan, Reksa Dana yang baru diluncurkan 30 Juli 2019 yang lalu ini memiliki fitur-fitur yang sangat menarik. Yang pertama adalah Reksa Dana dapat memberikan fleksibilitas yang optimal di tengah berbagai macam situasi pasar melalui kebijakan investasinya yang luas untuk dapat berinvestasi pada Obligasi Pemerintah Indonesia baik yang berdenominasi USD maupun dengan denominasi Rupiah. Yang kedua adalah Reksa Dana ini termasuk Reksa Dana Pendapatan Tetap dengan risiko kredit yang rendah karena Reksa Dana ini berinvestasi pada Obligasi Pemerintah Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir semenjak The Fed melakukan kebijakan tapering off, pasar modal di negara berkembang termasuk Indonesia mengalami volatilitas yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan prospek pertumbuhan antara negara maju dan negara yang sedang berkembang, tercermin pada mengalirnya kembali arus dana asing dari negara berkembang ke negara maju terutama Amerika Serikat yang juga diikuti oleh melemahnya nilai tukar negara berkembang. Hal yang sama juga terjadi di Indonesia, dimana nilai tukar Rupiah mengalami pelemahan sejak tahun 2013.

“Dalam periode tersebut, kami melihat adanya korelasi  positif antara pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap pergerakan IHSG dan indeks obligasi Rupiah. Di saat Rupiah menguat biasanya diikuti oleh penguatan IHSG dan pasar obligasi tapi begitu pula sebaliknya pada saat Rupiah melemah juga diikuti oleh melemahnya IHSG dan juga harga obligasi. Sehingga instrumen yang berbasis USD menjadi salah satu kelas aset yang dapat dijadikan instrumen untuk hedging,” jelas Alvin.

Sehubungan dengan hal tersebut, tujuan investasi pada Reksa Dana Mandiri Investasi Obligasi Nasional ini adalah berinvestasi pada instrumen Obligasi Pemerintah Indonesia berdenominasi USD sebagai strategi yang utama serta dapat berinvestasi pada obligasi negara berbasis Rupiah apabila diperlukan. Sehingga Reksa Dana ini diharapkan dapat memanfaatkan momentum atas kondisi pasar yang sedang terjadi untuk mendapatkan kinerja yang optimal.

“Produk ini dapat menjadi pilihan investor untuk menghadapi segala kondisi pasar baik pada saat kondisi pasar mengalami bearish maupun bullish serta untuk para investor yang memiliki kebutuhan investasi dalam USD melalui instrumen Obligasi Pemerintah Indonesia,” ucap Alvin.

Hingga Juli 2019, Mandiri Investasi berhasil mencapai Asset Under Management (AUM) Reksa Dana sebesar Rp 49,4 Triliun. Sementara untuk total dana kelolaan, termasuk Reksa Dana Penyertaan Terbatas dan Pengelolaan Dana Nasabah Individual hingga Juli 2019 mencapai sebesar Rp 56,5 Triliun.

Mandiri Investasi terus berkomitmen untuk tumbuh lebih baik dan terus mengembangkan kapabilitas, sesuai visi Mandiri Investasi untuk menjadi “The Most Innovative and Leading Asset Management Company in Indonesia”. Mandiri Investasi senantiasa memberikan solusi investasi dengan produk yang inovatif disertai hasil yang optimal untuk memenuhi kebutuhan para Investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×