kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

First Jobber, Yuk Jadikan Investasi Sebagai Gaya Hidup


Rabu, 19 September 2018 / 15:37 WIB
First Jobber, Yuk Jadikan Investasi Sebagai Gaya Hidup
ILUSTRASI. kontan seremonia online

Reporter: Sponsored | Editor: Tony Ardianto

Investasi merupakan tindakan menanam sumber daya, modal atau dana yang dimiliki saat ini dengan harapan mendapatkan imbal hasil yang lebih besar di masa yang akan datang.  


Ingat, nilai investasi akan semakin meningkat seiring dengan waktu. Semakin cepat memulai semakin banyak pula keuntungan yang bisa didapatkan. Tentu saja, memulai investasi tidak harus menunggu sampai selesai sekolah atau memiliki pekerjaan, jika sudah menerima uang lebih (misalnya dapat angpau hari raya atau uang jajan dari orang tua) ada baiknya segera berinvestasi. 

Saat ini dengan dana Rp. 100.000, siapa pun sudah bisa berinvestasi. Nilai segitu tentunya cukup terjangkau, apalagi jika sudah punya penghasilan tetap sendiri. First jobber yang sudah menerima gaji tiap bulan seharusnya bisa rutin berinvestasi dan menjadikan investasi itu sebagai gaya hidup. 

Usia muda, biasanya diuntungkan karena nilai investasi yang disisihkan untuk horizon investasi jangka panjang tidak memerlukan nominal yang besar tapi memiliki potensi imbal hasil yang lebih besar dari pada yang berinvestasi jangka pendek. Saat masih lajang, juga belum punya beban tanggungan, jadi lebih mudah untuk menyisihkan karena begitu telah berkeluarga biasanya kebutuhan makin besar. 

Mereka yang berinvestasi di usia muda juga memiliki banyak waktu untuk belajar dan mengembangkan investasinya. Sehingga ketika terjadi kesalahan, masih ada kesempatan memperbaikinya sesuai dengan kemampuan dan memiliki banyak waktu untuk belajar kembali.

Berinvestasi di usia muda meningkatkan peluang untuk mencapai dan memiliki kebebasan finansial di masa yang depan. Kebebasan finansial (financial freedom) adalah fase dimana uang bekerja untuk kita atau sering juga disebut pasif income.

Jangan sampai, gaji yang sudah didapat, justru hilang begitu saja atau habis tak berbekas. Ingat, seberapa besar pun gaji diterima tanpa pemahaman akan pentingnya mengatur keuangan, tidak akan cukup.  Dengan perencanaan keuangan, first jobber bisa mencatat pemasukan dan pengeluaran, mana dana yang dihabiskan untuk membeli kebutuhan mana yang sekedar keinginan. 

Firt jobber juga harus bijaksana dalam belanja. Jangan sampai membeli yang bukan kebutuhan yang ujungnya menguras kantong. Dibanding menghamburkan uang untuk membeli sesuatu yang nilainya akan turun karena usang, lebih baik menyisihkan 10-20 persen untuk investasi setiap bulan.  Investasi sejatinya adalah cara sederhana untuk menghamburkan uang, namun keuntungannya bisa dituai di kemudian hari. Dengan rutin berinvestasi, akan terlatih disiplin dan menjadi lihai dalam mengelola uang.

Cara paling mudah dan murah untuk berinvestasi adalah dengan menabung reksadana secara rutin dan berkala (misalnya setiap gajian). Cukup dengan 100 ribu, first jobber sudah bisa membuka rekening reksadana. 

Reksadana juga memiliki keunggulan dibandingkan produk perbankan seperti deposito, yaitu potensi  imbal hasil biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan bunga deposito. Selain itu,  pencairan reksadana tidak harus menunggu jatuh tempo tetapi dapat dilakukan setiap hari bursa sesuai kebutuhan dan prosesnya mudah.

Tentu saja, dalam berinvestasi, cek juga karakteristik risiko. Apakah masuk kategori defensif, moderat, atau agresif. Agar investasi tidak sia-sia, tetapkan tujuan keuangan yang ingin dicapai, kapan dan berapa dana yang harus tersedia untuk memanuhi tujuan keuangan tersebut. Misalnya, ingin jalan-jalan ke Jepang 2 tahun lagi, ingin punya DP rumah sebesar Rp300 juta, 5 tahun lagi 
 
Untuk tujuan jangka pendek di bawah 3 tahun misalnya bisa menggunakan produk reksadana pasar uang dan pendapatan tetap. Sedangkan tujuan jangka menengah 5-10 tahun dan panjang di atas 10 tahun contohnya bisa menggunakan reksadana campuran atau saham atau berbagai jenis produk lainnya.

Jangan lupa, investasi sebaiknya dilakukan secara auto debit, untuk memaksa disiplin dan tidak mudah lupa. Bila dalam suatu waktu first jobber mendapat dana besar di luar income bulanan (misalnya mendapat bonus, hadiah dll) penambahan dana investasi dapat dilakukan secara top up manual.

First jobber, bisa berinvestasi reksadana di Samuel Aset Manajemen (SAM), Manajer Investasi terkemuka di Indonesia, yang telah berdiri sejak 1997. Produk reksadana SAM terbukti memberikan imbal hasil yang optimal dengan beberapa kali meraih penghargaan sebagai reksadana terbaik. Dengan didukung layanan riset dan teknologi, produk reksadana SAM juga dikelola oleh profesional yang mumpuni di bidangnya. 


Syarat berinvestasi di SAM, cukup mengakses secara online ke www.reksadanasam.co.id untuk mendaftar dan mengunggah ID sesuai syarat pembukaan rekening reksadana. Untuk membeli produk sangatlah mudah, yaitu hanya dengan memilih produk reksadana yang diminati serta melakukan pembayaran secara online. Untuk memantau perkembangan nilai atau ingin mencairkan  investasinya juga dapat dilakukan secara online.

Untuk pemula, produk reksadana yang dipilih dapat berupa reksadana pasar uang (SAM Dana Kas atau SAM Dana Likuid Syariah) yang merupakan produk yang memiliki risiko paling rendah di antara produk reksadana lainnya. Namun untuk first jobber yang masih berusia muda dan produktif, SAM merokemendasikan untuk memilih produk reksadana yang risikonya lebih tinggi tapi mempunyai potensi imbal yang lebih tinggi juga, seperti Reksadana saham (ada 3 produk SAM yang dapat dipilih yakni SAM Indonesian Equity Fund, SAM Beta Plus Equity Fund atau SAM Sharia Equity Fund ) atau Reksadana Campuran (ada 2  produk SAM untuk reksadana campuran yakni SAM Dana Berkembang atau SAM Syariah Berimbang). 

Ingat, jika pendapatan hanya dihabiskan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi semata dan tidak berinvestasi sejak dini, asset (harta) akan stagnan dan  cenderung lebih menurun karena adanya inflasi. Tingkat inflasi cenderung naik setiap tahunnya, bahkan bisa melebihi kenaikan gaji. Kenaikan penghasilan yang tidak sebanding dengan peningkatan inflasi bisa membuat kesulitan memenuhi kebutuhan pokok. 

Yuk, investasi reksadana di SAM sekarang juga. 

 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

×