kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Kenalan Dulu Dengan Berbagai Jenis Fintech di Indonesia


Selasa, 13 November 2018 / 16:15 WIB
Kenalan Dulu Dengan Berbagai Jenis Fintech di Indonesia

Reporter: Sponsored | Editor: Evelyne Lee

Perkembangan bisnis startup yang terus meningkat setiap tahunnya membuat para startup berlomba-lomba untuk mengenalkan produk mereka ke masyarakat. Salah satu yang kini sedang meningkat pesat adalah Fintech (Financial Technology). Munculnya Fintech di Indonesia bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan secara online, meningkatkan literasi keuangan, dan mewujudkan inklusi keuangan di indonesia.

Perusahaan Fintech di Indonesia sekarang didominasi oleh startup dengan potensi yang besar. Karena itu, Fintech berkembang cepat ke berbagai sektor seperti ke startup pembayaran (payment gateway & digital wallet), manajemen keuangan (wealth management), pembiayaan (crowdfunding), peminjaman (lending) dan lainnya.

Dengan banyaknya jenis Fintech yang berkembang, penting untuk kamu mengenali setiap jenisnya agar dapat menggunakannya sesuai dengan kebutuhan.

Jenis Fintech di Indonesia

- Payment Gateway

Sebelum berkembangnya industri Fintech, dunia digital sudah mengenal industri e-commerce yang sudah berkembang terlebih dahulu. Kemunculan e-commerce ini menjadi pemicu awal munculnya industri Fintech, lebih tepatnya karena adanya Payment Gateway yang digunakan untuk memperlancar transaksi di e-commerce.

Jenis Fintech Payment Gateway ini sangat berguna dalam dunia e-commerce, karena pada e-commerce dibutuhkan suatu proses transaksi antara penjual dan pembeli yang cepat dan aman. Munculnya layanan payment gateway akan sangat membantu dalam memudahkan proses transaksi yang kamu lakukan karena memungkinan kamu untuk memilih berbagai metode pembayaran yang ada karena payment gateway menghubungkan e-commerce dengan berbagai bank. Di Indonesia, beberapa Fintech Payment Gateway yang dikenal adalah Midtrans, Doku, dan Xendit.

Dompet Digital (Digital Wallet)

Untuk kategori pembayaran, selain Payment Gateway, layanan Fintech yang sekarang sedang tumbuh pesat adalah dompet digital atau digital wallet. Fintech dompet digital memungkinkan pengguna untuk menyimpan uang di aplikasi dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran di merchant offline maupun online.

Kelebihan dari dompet digital terletak pada kenyamanan dan kepraktisannya. Pengguna tidak perlu membawa uang secara fisik, tidak perlu menyimpan uang receh hasil kembalian dari transaksi, dan pembayaran bisa dilakukan dengan beberapa langkah saja termasuk scan QR code sehingga mempercepat waktu transaksi.

Di Indonesia, beberapa fintech dompet digital yang populer adalah Go-Pay, OVO, T-Cash, dan Dana.

Manajemen Kekayaan (Wealth Management)

Manajemen kekayaan (Wealth Management) merupakan suatu jasa pengelolaan keuangan dan kekayaan. Wealth Management ini dapat bertindak sebagai manajer keuangan pribadimu. Dengan manajemen kekayaan yang kamu miliki, informasi seperti harta yang dimiliki, penghasilan, pengeluaran, jumlah hutang, asuransi dan lainnya bisa kamu kemukakan semuanya. Layaknya seorang dokter, apabila seorang pasiennya berbohong saat check up, maka akan sulit bagi dokter menduga penyakit yang diderita. Begitu pula seorang manajemen keuangan.

Karenanya, saat menggunakan manajemen keuangan untuk mengatur keuangan dan kekayaan milikmu diperlukan informasi yang jelas dari kamu yang membutuhkan jasa ini. Salah satu fintech yang bergerak di bidang Wealth Management adalah Finansialku.

Pembiayaan Sosial (Social Crowdfunding)

Social Crowdfunding merupakan salah satu metode pendanaan bisnis sosial yang sedang populer. Metode yang memungkinkan orang-orang dapat ‘patungan’ untuk mewujudkan kepentingan sosial. Biasanya pada Crowdfunding melibatkan beberapa pihak dalam melakukan pembiayaannya seperti seorang yang membutuhkan dana, supporter (publik yang memberikan dana) dan penyedia platform Crowdfunding. Dari ketiga pihak ini mereka saling terhubung dan memiliki peran masing-masing untuk dapat saling menunjang kebutuhan pihak lainnya.

Adanya platform Crowdfunding tentunya akan membantu Fintech di Indonesia agar semakin berkembang, karena dengan adanya pembiayaan (Crowdfunding), mereka yang membutuhkan dana untuk kebutuhan sosial akan sangat terbantu dengan dana yang sudah digalang bersama. Di Indonesia, salah satu fintech yang bergerak di bidang social crowdfunding adalah KitaBisa.

Peminjaman (Lending)

Urusan permodalan merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam membangun usaha. dengan tersedianya modal, rencana yang kita bangun akan berjalan lebih mudah. Di dalam peminjaman (Lending) terdapat beberapa segmentasi dari sisi tujuan penggunaan pinjaman: pinjaman personal (konsumtif) dan pinjaman usaha (produktif). Nominal pinjaman untuk pinjaman konsumtif biasanya berkisar di angka Rp 1-3 juta dengan tenor minimum kurang dari 1 minggu dan pinjaman modal UMKM yang nominalnya dapat mencapai Rp 2 miliar dengan tenor 1-24 bulan.

Segmen pinjaman konsumtif biasa dikenal juga dengan istilah Payday Loan, sementara untuk pinjaman modal UMKM hingga Rp 2 miliar dengan istilah Peer-to-Peer (P2P) Lending.

Perbedaan P2P Lending dan Payday Loan

Ada beberapa aspek dari perbedaan kedua lending ini. Pertama adalah besarnya bunga pinjaman yang dikenakan. P2P Lending memberikan bunga yang lebih rendah yaitu dimulai dari 5% per tahun sampai dengan kira-kira 30% per tahun.Di sisi lain, Payday Loan menawarkan bunga yang lebih tinggi, yaitu bunga harian mulai dari 1%. Apabila kita hitung bunga ini dalam satu tahun maka dapat mencapai  300% per tahun.

Perbedaan signifikan lainnya adalah dari sisi sumber dana pinjaman. Banyak payday loan yang memberikan pinjaman yang berasal dari dana mereka sendiri, sedangkan sumber pinjaman dari P2P Lending adalah crowd lenders / crowd investors atau masyarakat umum. Karena itu P2P Lending juga cocok dijadikan alternatif investasi baru.

Jangan Salah Pilih Jenis Fintech di Indonesia!

Dengan banyaknya jenis Fintech di Indonesia, tentu membuat kamu harus lebih berhati-hati dalam menentukan jenis Fintech yang cocok untukmu. Kamu harus mempelajari masing-masing jenisnya terlebih dahulu sebelum memutuskan platform yang cocok untuk kamu. Jika kamu memilih investasi, platform Peer-to-Peer (P2P) Lending Akseleran bisa menjadi pilihan kamu.

 Sebagai investor baru, kamu bisa menggunakan kode promo KONTAN100 untuk mendapatkan saldo awal investasi Rp 100 ribu. Risiko investasi di Akseleran juga diminimalisir dengan adanya penggunaan agunan di lebih dari 98% nilai portofolio investasi pinjaman serta sudah terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Gunakan aplikasi Android atau iOS agar kamu dapat berinvestasi maupun memonitor hasil investasi kamu dengan lebih mudah.

Untuk kamu yang tertarik mengenai investasi P2P Lending bisa langsung menghubungi Eben (+62811-9300443) atau untuk pinjaman dana usaha kamu bisa menghubungi Faizal (+62858-83821591) atau Christopher (+62818-767784) atau bisa via email team@akseleran.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×