Reporter: Sponsored | Editor: Indah Sulistyorini
PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) bekerja sama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Jasa Marga) meluncurkan produk inovatif di sektor pasar modal Indonesia, yaitu Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (KIK-Dinfra). KIK-Dinfra diluncurkan sebagai solusi investasi dan alternatif pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur Indonesia. Produk KIK-Dinfra, yaitu Dinfra Toll Road Mandiri-001, pertama kali diperkenalkan di Bali pada perhelatan konferensi IMF-Bank Dunia 2018 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dinfra menjadi sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal. Mayoritas dana tersebut diinvestasikan pada aset infrastruktur dalam bentuk utang dan/atau ekuitas oleh Manajer Investasi. Dana investasi ini dapat ditawarkan melalui penawaran umum atau penawaran terbatas.
Produk solutif
Dinfra Toll Road Mandiri-001 merupakan instrument Dinfra pertama di Indonesia yang dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pencatatan di Bursa dilakukan pada hari Senin tanggal 15 April 2019 yang diresmikan oleh Menteri BUMN, Ibu Rini Sumarno. Investor institusi ataupun investor individu pun dapat memperoleh produk investasi ini dengan lebih mudah.
Dalam skema Dinfra Toll Road Mandiri-001, investor menempatkan dana pada KIK-Dinfra yang dikelola oleh Manajer Investasi dalam bentuk Unit Penyertaan KIK-Dinfra. Dana tersebut akan diinvestasikan pada aset infrastruktur dengan pembelian saham PT Jasa Marga Pandaan Tol, pemilik konsesi ruas jalan Tol Gempol-Pandaan, salah satu anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Ruas tol Gempol-Pandaan menyambungkan ruas Tol Surabaya-Gempol dan Tol Pandaan-Malang memiliki masa konsesi 37 tahun dan telah beroperasi sejak 2015.
Investasi ini dilakukan, baik melalui pembelian saham baru maupun dengan pembelian kepemilikan dari Jasa Marga pada PT Jasa Marga Pandaan Tol. Dalam hal ini, Mandiri Investasi bertindak sebagai Manajer Investasi dan didukung oleh PT Mandiri Sekuritas sebagai arranger. Bank kustodian yang ditunjuk adalah PT Bank Maybank Indonesia Tbk.
Menariknya, produk ini memberikan solusi alternatif bagi para investor untuk berinvestasi pada aset infrastruktur secara langsung atau tidak langsung sehingga investor dapat turut berpartisipasi pada pembangunan infrastruktur negeri. Tidak hanya itu, dengan sasaran investasi pada aset infrastruktur baik yang belum atau sedang dalam proses pembangunan (greenfield) maupun yang telah menghasilkan pendapatan (brown-field), memberikan maanfaat diversifikasi investasi investor sehingga portofolio investor menjadi lebih sehat.
Hingga Maret 2019, total dana kelolaan, termasuk Reksa Dana Penyertaan Terbatas dan Pengelolaan Dana Nasabah Individu, di Mandiri Investasi adalah Rp 55 Triliun. Mandiri Investasi merupakan Manajer Investasi yang terdepan dalam pengembangan produk-produk alternative investment yang inovatif dan memberikan solusi kebutuhan investasi bagi para investor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
