kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tips Aman Sederhana yang Perlu Kamu Terapkan agar Tidak Terjebak Pinjaman Online


Senin, 13 Mei 2019 / 15:18 WIB
Tips Aman Sederhana yang Perlu Kamu Terapkan agar Tidak Terjebak Pinjaman Online

Reporter: Sponsored | Editor: Indah Sulistyorini

Kehadiran pinjaman online saat ini bak jamur di musim hujan lantaran masyarakat Indonesia saat ini adalah pangsa pasar yang cukup konsumtif. Aplikasi pinjaman online saat ini memberikan banyak sekali kemudahan bagi calon nasabahnya.

 Mulai dari proses pencairan yang cepat, hingga persyaratan yang mudah. Sebagai upaya pemerintah mengatur lembaga keuangan di Indonesia, Indonesia melalui Otoritas Jasa Keuangan atau yang dikenal dengan OJK memberikan beberapa tips yang dapat Anda praktekkan agar terhindar dari penipuan serta lilitan hutang dengan bunga yang setinggi langit. Berikut ulasan selengkapnya :

1. Pastikan Pinjam di Perusahaan Terdaftar di OJK

Hal pertama yang dapat Anda lakukan untuk memastikan bahwa pinjaman online (pinjol) di aplikasi fintech yang Anda ambil adalah legal dengan memastikan pinjaman yang Anda ajukan pada perusahaan yang telah terdaftar di OJK dan asosiasi AFPI (asosiasi fintech pembiayaan bersama indonesia).

Jangan sampai Anda justru terjebak dengan perusahaan Fintech illegal yang menawarkan pinjaman dengan mudah namun bunganya di atas ketentuan yaitu 24% sebulan dan maksimum bunga dan ongkos adalah 100% dari pokok pinjaman. Untuk mengecek apakah fintech tersebut terdaftar di OJK, Anda bisa masuk ke www.ojk.go.id atau melalui call center OJK di 157 untuk memastikan kembali.

Jika setelah Anda mengecek perusahaan tersebut ternyata tidak terdaftar dibawah pengawasan OJK, jangan pernah ragu untuk meninggalkannya sebelum Anda mengalami masalah lebih besar. Namun jika setelah Anda cek perusahaan tersebut masuk kedalam pengawasan OJK, jangan pernah ragu untuk mempertimbangkannya kembali lantaran setiap fintech umumnya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. 

2. Pinjam maksimal 40 persen dari penghasilan

Poin selanjutnya yang harus anda perhatikan sebelum mengajukan pinjaman yakni mengajukan nominal pinjaman tak lebih dari 40% dari total penghasilan. Selain itu pastikan pula uang yang Anda pinjam disalurkan untuk keperluan yang sifatnya produktif.

Jika Anda melakukan yang sebaliknya tak menutup kemungkinan yang terjadi justru Anda akan tenggelam ke dalam jeratan hutang. Perhatikan pula pos-pos pengeluaran sehingga Anda bisa memilah mana yang konsumtif dan mana yang produktif sehingga Anda terhindar dari penyalahgunaan dana.

3. Lunasi Cicilan Tepat Waktu

Poin selanjutnya yang harus Anda perhatikan sebelum mengajukan pinjaman via online adalah melunasi cicilan tepat waktu. Seperti Kita ketahui pinjaman via online memberikan bunga pinjaman cukup besar.

Besarannya pun tak tanggung tanggung yakni dihitung perhari. Semakin lama kita melunasi hutang pinjaman via online maka semakin besar pula denda keterlambatan yang kita dapatkan. Selain itu dari sisi kolektabilitas, skor kredit yang Anda miliki pun menjadi lebih buruk. Tak menutup kemungkinan jika Anda mengajukan pinjaman via online yang terjadi justru pengajuan Anda ditolak.

4. Jangan Lakukan Gali Lubang dan Tutup Lubang

Kebiasaan buruk selanjutnya yang sering kali dilakukan oleh debitur adalah melakukan gali lubang tutup lubang. Artinya Kita sering kali meminjam dana untuk melunasi hutang yang sedang berjalan, padahal dengan cara demikian Kita dilatih secara tidak langsung untuk tidak melunasi hutang. Yang terjadi justru akan membuka peluang masalah baru lantaran tenggat waktu pinjaman Kita semakin panjang.

Meskipun hal tersebut terlihat membantu, namun hanya akan dirasakan dalam jangka waktu yang pendek. Jika Anda melakukannya terus menerus maka bunga yang dibayarkan akan semakin membesar. Hal ini tentunya akan merugikan untuk pihak debitur.

Oleh karenanya cobalah untuk mulai disiplin terhadap diri Anda sendiri. Jika dirasa Anda belum mampu untuk membayar cicilan, hindarilah mengambil pinjaman. Bukanlah lebih baik berhemat dibandingkan mencicil hutang untuk keperluan yang sifatnya konsumtif?

5. Ketahui Bunga dan Denda Pinjaman

Poin berikutnya yang harus Anda perhatikan saat hendak mengajukan pinjaman online agar tidak terjebak adalah mengecek bunga serta denda pinjaman. Bunga pinjaman adalah sesuatu yang cukup krusial mengingat saat ini seperti Kita ketahui pinjaman online menawarkan bunga yang relatif lebih besar dibandingkan pinjaman secara konvensional. Sedangkan dari sisi denda pinjaman, umumnya pinjaman online menerapkan sistem denda yang dihitung perhari. Semakin lama Anda telat membayar tentunya denda keterlambatan pun akan semakin besar.

Untuk mengecek perbandingan bunga yang diberikan antara satu produk perbankan dengan yang lain, Anda bisa memanfaatkan fasilitas internet. Selanjutnya pilihlah fintech yang memang memiliki tingkat kredibilitas yang baik. Jangan lupa pula untuk membayar tepat waktu agar bunga yang besar tak berkembang lagi menjadi lebih besar.

Demikianlah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengambil keputusan untuk mengajukan pinjaman via online. Pastikan Anda telah memperhitungkan tingkat risikonya apabila Anda mengambil pinjaman via online. Seperti yang Kita tahu, bunga pinjaman online sangatlah besar bahkan diatas bunga kartu kredit yang saat ini terkenal dengan bunganya yang mencapai 5% setiap bulannya. Jangan lupa pula untuk mulai hidup hemat agar keuangan Anda menjadi sehat. Semoga berguna!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×