Reporter: Sponsored | Editor: Tony Ardianto
Reksa Dana Punya Kita Semua; Kita Semua Punya Reksa Dana
Gaya hidup atau Investasi?
Dengan populasi lebih dari 260 juta penduduk, dimana kurang lebih 32% penduduknya merupakan generasi produktif atau lebih dikenal generasi milenial. Generasi yang memiliki cara berpikir yang berbeda dengan generasi sebelumnya.
Generasi Milenial lebih sering berinteraksi dengan smartphone dan menjadikan social media sebagai media komunikasi yang utama. Media yang dipakai untuk menggali lebih dalam mengenai segala informasi yang mereka butuhkan, termasuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya gaya hidup. Eksistensi diri menjadi salah satu hal penting bagi generasi milenial ini. Tidak sedikit yang berpikir hanya untuk hari ini, kebutuhan saat ini dan bagaimana bisa menikmati hidup saat ini tanpa perlu berpikir mengenai hari nanti. Atau istilahnya bagaimana nanti saja.
Namun dilain pihak perlu dipahami bahwa kebutuhan hidup itu tidak hanya bicara kebutuhan hari ini, namun kebutuhan masa depanpun perlu mulai dipikirkan. Tapi bagaiman caranya ?
Inilah yang menjadi hal yang penting dipikirkan oleh industri keuangan, bagaimana menyisiasati investasi tanpa perlu merubah gaya hidup. Bagaimana investasi itu bisa menjadi bagian dari gaya hidup bukan merupakan keterpaksaan. Bagaimana kedua hal tersebut bisa dijalankan bersamaan ?
Berinvestasi itu mahal dan susahkah?
Banyak yang berpendapat bahwa berinvestasi itu kalau kita sudah memiliki uang banyak. Padahal jika dilihat banyak sekali insturmen investasi yang sangat mudah dan murah.
Salah satunya investasi yang sangat mudah dijangkau tapi memungkinkan untuk mendapatkan pengembalian yang relatif cukup tinggi adalah investasi di pasar modal, baik itu berupa investasi langsung di saham atau berupa Reksadana.
The Harris Poll mencatat, dari sisi gender, milenial perempuan memiliki investasi hanya di angka 26 persen, sementara 40 persen laki-laki milenial berinvestasi di luar rutinitas pekerjaan. Dengan kata lain, laki-laki milenial lebih suka investasi. Pasar modal pun kini didominasi anak muda.
Lalu susahkan berinvestasi di Reksadana? Saat ini banyak Manajer Investasi yang sudah mulai menawarkan kemudahan-kemudahan berinvestasi baik kemudahan pembelian maupun kemudahan jumlah dari investasi awal yang sangat terjangkau. Salah satu Manajer Investasi yang menawarkan kemudahan adalah PT Narada Aset Manajemen (“Narada”).
Investasi Bukan Punya Orang Kaya saja
Melihat fenomena ini, Narada memulai edukasi dan sosialisasi ke segmen start up agar para new jobber dapat memulai berinvestasi dengan nyaman tanpa harus memikirkan menjadi kaya terlebih dulu.
Budi Sugihdharma, Marketing & Communication NAM menjelaskan, pada kuartal tiga dan empat tahun 2018 ini, Narada mulai gencar melakukan sosialiasi edukasi investasi, dengan juga merambah ke segment start up maupun new jobber untuk mengajak memulai berinvestasi sejak dini, khususnya di Reksa Dana.
Dalam sosialiasi yang dilakukan Narada, ditemukan banyak sekali kalangan milenials yang belum paham apa itu investasi dan apa itu Reksa Dana. Banyak yang masih berfikir bahwa investasi Reksa Dana itu sangatlah sophisticated, jumlahnya harus besar, bahkan ada yang berfikir harus memiliki tabungan terlebih dulu baru memulai berinvestasi.
Berinvestasi di Reksa Dana dapat dimulai dari angka yang sangat terjangkau, contohnya dapat dimulai dari angka Rp 100.000,- atau seharga dua cangkir kopi sehari di coffee shop favorit.
Para new jobber dapat tetap menikmati secangkir kopi dan saat yang sama berinvestasi. Berinvestasi di Reksa Dana menjadi sangat mengasyikkan, tidak harus menghilangkan lifestyle namun dengan dana yang terjangkau bisa menikmati keuntungan berinvestasi layaknya nasabah-nasabah prioritas yang berinvesatasi dengan dana ratusan bahkan milyaran.
Namun tentu saja, sambil tidak menghilangkan hobi maupun lifestyle, para milenials tetap harus menyiasati bagaimana menyisihkan sebagian kecil dari pengeluarn harian ini untuk diinvestasikan ke dalam rekening Reksa Dana. Selain uang yang disisihkan ini dapat memberikan imbal hasil di masa yang akan datang, investasi ini juga sifatnya bisa menjadi cadangan tabungan seandainya mereka membutuhkan dana dadakan.
Narada berharap, dengan berbagai kemudahan dan sosialiasi yang gencar, terhadap generasi milenial, mereka mulai sadar berinvestasi dan harapannya dapat memulai mempersiapkan masa depan mereka sejak dini. Memiliki investasi dalam bentuk Reksa Dana juga bisa merupakan new lifestyle di kalangan milenials.
Gue tetep bisa gaya, dan gue juga punya Reksa Dana. Investasi Reksa Dana tidak harus menunggu kaya dulu, karena #InvestasiBukanPunyaOrangKayaSaja , tapi #InvestasiPunyaKita Semua.
#AkuAdalahPahlawanku
Narada juga mengajak para milenials untuk mulai berfikir menjadi Pahlawan bagi dirinya sendiri. Semua harus dimulai dari diri Sendiri,, termasuk berinvestasi yang artinya sudah mulai memikirikan Hidup hari ini dan nanti bersamaan.
Memiliki persiapan sejak dini bagi diri sendiri, artinya para generasi milenials sudah menjadi pahlawan bagi dirinya sendiri. Jika sesuatu terjadi atau jika ada kebutuhan yang membutuhkan dana mendesak, mereka dapat menggunakan investasinya untuk mengatasi persoalan tersebut.
Menjadi pahlawan tidak harus seperti apa yang dikerjakan oleh para pendahulu di jaman penjajahan. Menjadi pahlawan di era sekarang cukup dengan tidak merepotkan pihak lain ketika ada persoalan yang dihadapi. Memiliki solusi yang dipikirkan secara kreatif untuk menjawab semua tantangan adalah pola berfikir yang harus dimiliki oleh kalangan milenials di jaman ini.
Narada mengangkat tema #AkuAdalahPahlawanku dalam menyambut hari Pahlawan 10 November mendatang sebagai gaung untuk mengajak para milenials mulai berinvestasi di Reksa Dana dan menjadi pahlawan bagi diri mereka sendiri.
Yuk, investasi Reksa Dana di Narada.. karena Investasi punya semua orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News